Nama :
As’ak Arif
Program Studi :
Pendidikan Geografi
Fakultas :
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas : UNY
Nama Gugus : Tuti
Alawiyah
Nama Cluster :
Reformasi Pembangunan
Tingginya Angka
Pengangguran di Indonesia
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah
suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran adalah keadaan dimana
orang ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.
Pengangguran merupakan masalah klasik Negara
Indonesia, akan tetapi dengan segala upaya pemerintah yang dilakukaan untuk
dapat mengurangi angka pengangguran nampaknya belum sepenuhnya berhasil.
Lapangan pekerjaan yang berusaha di buka oleh pemerintah maupun swasta
nampaknya seiring sejalan dengan bertambahnya angka dan jumlah usia angkatan
kerja. Sehingga apabila hal itu masih terjadi hanya akan menggeser jumlah angka
pengangguran sedikit saja.
Didalam upaya pengurangan angka pengangguran perlu
adanya kerja sama dari berbagai pihak, untuk merencanakan industri yang bisa
mengurangi angka pengangguran, baik dari pihak pemerintah sebagai pemberi izin,
investor sebagai penyumbang modal, ahli geografi untuk memperhitungkan tempat
pendirian industri dan juga pihak lainnya. Sehingga apabila pendirian industri
hanya mengikuti kepentingan salah satu pihak saja, yang ada hanya akan semakin
memperburuk keadaan seperti kerusakan alam, angka pengangguran dan akan terjadi
ketimpangan antara kota dengan desa serta dampak negatif lainnya.
Di setiap peristiwa negatif yang terjadi pasti terdapat
penyebab dan upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa tersebut
terjadi kembali. Pengangguran yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh
beberapa hal sebagai berikut:
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para
pencari kerja. Banyaknya para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan
pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia sehingga angkatan usia kerja
tersebut tidak mendapatkan pekerjaan dan yang memperparah keadaan adalah mereka
memilih untuk menganggur daripada berusaha membuka lapangan pekerjaan atau
mendirikan wirausaha.
2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari
kerja. Banyak jumlah Sumber daya manusia yang tidak memiliki keterampilan,
menjadi salah satu penyebab makin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.
Padahal dalam hal ini , pemerintah sudah mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja)
yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang memberi pelatihan bagi
angkatan kerja seperti dalam bidang :
Teknik sepeda motor, kejuruan komputer, kejuruan tata busana, kejuruan tata
boga dan sebagainya. Sehingga karena
tingginya sifat malas angkatan kerja yang berjumlah sekitar 130 juta lebih
tersebut mengakibatkan tingginya angka pengangguran di Indonesia
3. Kurangnya
informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau
informasi tentang perusahaan yang kekurangan tenaga pekerja. Kurangnya
informasi tersebut bisa disebabkan dari kedua belah pihak, antara lain dari
pihak perusahaan yang kurang menyebarluaskan lowongan pekerjaan melalui media
sosialnya maupun dari angkatan kerja yang masih buta teknologi atau bisa juga
karena tidak memiliki koneksi/kenalan untuk mendapatkan informasi tersebut.
4. Kurang
meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota , dan
sedikitnya pemerataan lapangan pekerjaan. Hal tersebut memang benar adanya,
pendirian suatu industri selalu memiliki perhitungan yang matang, bisa dilihat
dari industri yang mendekati pusat perekonomian seperti kota, bisa dilihat
industri yang mendekati sumber daya seperti di daerah yang memiliki potensi
alam maupun industri didirikan untuk mendekati para tenaga kerjanya, yang
biasanya didirikan di tempat yang padat penduduknya misalnya di kota juga.
Sehingga sangat jarang industri yang notabennya menyerap tenaga kerja yang banyak akan didirikan di daerah desa
yang sedikit penduduknya. Sehingga perlu kontribusi pemerintah dan pihak swasta
untuk sadar mendirikan lapangan pekerjaan di desa
5. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari
kerja yang membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang
kerja. Budaya malas merupakan penyakit yang bisa datang pada siapapun, baik itu
pelajar, pekerja maupun angkatan kerja. Malas bisa dikurangi maupun di
hilangkang melalui adanya motivasi, dimana motivasi bisa datang dari diri
sendiri dan juga orang lain disekitar kita.
Kemudian terdapat beberapa dampak negatif yang timbulkan
oleh pengangguran :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi, pengangguran akan
meningkatkan jumlah kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur berdampak rendahnya pendapatn ekonomi mereka.
sementara biaya hidup terus berjalan.
Ini akan membuat mereka tidak dapat meandiri dalam menghasilkan finansial
untuk kebutuhan hidup para pengangguran.
2.
Ditinjau dari segi sosial, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan
meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, serta
pengamen. Yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kriminal, karena sulitnya
mencari pekerjaan, maka banyak orang melakukan tindak kejahatan seperti
mencuri,merampok, dan lain – lain untuk memenuhi kehidupan mereka.
3. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak
pemerintah berkurang, pengangguran yang disebabkan oleh rendahnya tingkat
kegiatan ekonomi, pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan pajak yang
diperoleh pemerintah akan menjadi sedikit. Dengan demikian tingkat pengangguran
yang tinggi akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam menjalankan
berbagai kegiatan pembangunan.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya
demonstrasi yang terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil,
banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena banyaknya pengangguran yang
terjadi.
5. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan
Pekerja Seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
Setelah mengetahui penyebab dan dampak dari
pengangguran, selayaknya pemerintah berusaha semakin keras untuk bisa
mengurangi angka pengangguran, karena semakin lama akan bertambahnya jumlah
usia kerja akan lebih banyak dibandingkan dengan bertambahnya lapangan kerja.
Tidak hanya pemerintah saja, pihak swasta seharusnya juga bisa ikut andil dalam
mengurangi angka pengangguran dengan cara mendirikan usahanya secara
ekstentifikasi agar semakin banyak menyerap tenaga kerja. Dan juga para pencari
kerja juga harus membekali diri dengan hard skills dan soft skills supaya bisa
bersaing dengan pencari kerja lain. Sehingga, kolaborasi ketiganya akan mampu
mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan efektif. Tanpa memeberatkan
salah satu pihak saja.
Daftar
Pustaka
Franita Riska . 2016 . Analisa Pengangguran di
Indonesia . Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial . (1):88-92
Syahril . 2014 . Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat . Jurnal
Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia . (1):2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar