Sabtu, 15 September 2018

Esai Pengangguran






Nama                           : As’ak Arif
Program Studi             : Pendidikan Geografi
Fakultas                       : Fakultas Ilmu Sosial
Universitas                  : UNY
Nama Gugus               : Tuti Alawiyah
Nama Cluster              : Reformasi Pembangunan




 




Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan.
Pengangguran merupakan masalah klasik Negara Indonesia, akan tetapi dengan segala upaya pemerintah yang dilakukaan untuk dapat mengurangi angka pengangguran nampaknya belum sepenuhnya berhasil. Lapangan pekerjaan yang berusaha di buka oleh pemerintah maupun swasta nampaknya seiring sejalan dengan bertambahnya angka dan jumlah usia angkatan kerja. Sehingga apabila hal itu masih terjadi hanya akan menggeser jumlah angka pengangguran sedikit saja.
Didalam upaya pengurangan angka pengangguran perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, untuk merencanakan industri yang bisa mengurangi angka pengangguran, baik dari pihak pemerintah sebagai pemberi izin, investor sebagai penyumbang modal, ahli geografi untuk memperhitungkan tempat pendirian industri dan juga pihak lainnya. Sehingga apabila pendirian industri hanya mengikuti kepentingan salah satu pihak saja, yang ada hanya akan semakin memperburuk keadaan seperti kerusakan alam, angka pengangguran dan akan terjadi ketimpangan antara kota dengan desa serta dampak negatif lainnya.
Di setiap peristiwa negatif yang terjadi pasti terdapat penyebab dan upaya yang bisa dilakukan  untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terjadi kembali. Pengangguran yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja. Banyaknya para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia sehingga angkatan usia kerja tersebut tidak mendapatkan pekerjaan dan yang memperparah keadaan adalah mereka memilih untuk menganggur daripada berusaha membuka lapangan pekerjaan atau mendirikan  wirausaha.
2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak jumlah Sumber daya manusia yang tidak memiliki keterampilan, menjadi salah satu penyebab makin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia. Padahal dalam hal ini , pemerintah sudah mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang memberi pelatihan bagi angkatan kerja  seperti dalam bidang : Teknik sepeda motor, kejuruan komputer, kejuruan tata busana, kejuruan tata boga dan sebagainya.  Sehingga karena tingginya sifat malas angkatan kerja yang berjumlah sekitar 130 juta lebih tersebut mengakibatkan tingginya angka pengangguran di Indonesia
 3. Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau informasi tentang perusahaan yang kekurangan tenaga pekerja. Kurangnya informasi tersebut bisa disebabkan dari kedua belah pihak, antara lain dari pihak perusahaan yang kurang menyebarluaskan lowongan pekerjaan melalui media sosialnya maupun dari angkatan kerja yang masih buta teknologi atau bisa juga karena tidak memiliki koneksi/kenalan untuk mendapatkan informasi tersebut.
 4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota , dan sedikitnya pemerataan lapangan pekerjaan. Hal tersebut memang benar adanya, pendirian suatu industri selalu memiliki perhitungan yang matang, bisa dilihat dari industri yang mendekati pusat perekonomian seperti kota, bisa dilihat industri yang mendekati sumber daya seperti di daerah yang memiliki potensi alam maupun industri didirikan untuk mendekati para tenaga kerjanya, yang biasanya didirikan di tempat yang padat penduduknya misalnya di kota juga. Sehingga sangat jarang industri yang notabennya menyerap tenaga kerja  yang banyak akan didirikan di daerah desa yang sedikit penduduknya. Sehingga perlu kontribusi pemerintah dan pihak swasta untuk sadar mendirikan lapangan pekerjaan di desa
5. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja. Budaya malas merupakan penyakit yang bisa datang pada siapapun, baik itu pelajar, pekerja maupun angkatan kerja. Malas bisa dikurangi maupun di hilangkang melalui adanya motivasi, dimana motivasi bisa datang dari diri sendiri dan juga orang lain disekitar kita.
Kemudian terdapat beberapa dampak negatif yang timbulkan oleh pengangguran :
1. Ditinjau dari segi Ekonomi, pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur  berdampak rendahnya pendapatn ekonomi mereka. sementara biaya hidup terus  berjalan. Ini akan membuat mereka tidak dapat meandiri dalam menghasilkan finansial untuk      kebutuhan     hidup para pengangguran.
2. Ditinjau dari segi sosial, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi maka akan meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, serta pengamen. Yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kriminal, karena sulitnya mencari pekerjaan, maka banyak orang melakukan tindak kejahatan seperti mencuri,merampok, dan lain – lain untuk memenuhi kehidupan mereka.
3. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang, pengangguran yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kegiatan ekonomi, pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan pajak yang diperoleh pemerintah akan menjadi sedikit. Dengan demikian tingkat pengangguran yang tinggi akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai  kegiatan pembangunan.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil, banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena banyaknya pengangguran yang terjadi.
5. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
Setelah mengetahui penyebab dan dampak dari pengangguran, selayaknya pemerintah berusaha semakin keras untuk bisa mengurangi angka pengangguran, karena semakin lama akan bertambahnya jumlah usia kerja akan lebih banyak dibandingkan dengan bertambahnya lapangan kerja. Tidak hanya pemerintah saja, pihak swasta seharusnya juga bisa ikut andil dalam mengurangi angka pengangguran dengan cara mendirikan usahanya secara ekstentifikasi agar semakin banyak menyerap tenaga kerja. Dan juga para pencari kerja juga harus membekali diri dengan hard skills dan soft skills supaya bisa bersaing dengan pencari kerja lain. Sehingga, kolaborasi ketiganya akan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan efektif. Tanpa memeberatkan salah satu pihak saja.




Daftar Pustaka

Franita Riska . 2016 . Analisa Pengangguran di Indonesia . Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial . (1):88-92
Syahril . 2014 . Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat . Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia . (1):2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar